Secercah Harapan Olahraga Panahan Kabupaten Kebumen
Menurut Undang-undang Nomer 3
tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VI pasal 17, Ruang lingkup
olahraga meliputi olahraga pendidikan,
olahraga rekreasi dan olahraga prestasi. Dimana olahraga pendidikan
dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui
kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler dan dilaksanakan oleh semua
jenjang pendidikan. Olahraga rekreasi atau disebut dengan olahraga masyarakat dilakukan
sebagai bagian proses pemulihan kembali kesehatan dan kebugaran masyarakat
melalui wadah Forum Olah Raga Masyarakat Indonesia (FORMI) dari tingkat pusat
sampai daerah bertujuan meningkatkan
kebugaran jasmani, dan kegembiraan, membangun hubungan sosial dan/atau
melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional. Yang ketiga
adalah olahraga prestasi, yang bertujuan sebagai upaya meningkatkan kemampuan
dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Proses
pembinaannya tidaklah instan, harus terencana, berjenjang, dan berkelanjutan
dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Sistem pemanduan
dan pengembangan bakat, sistem informasi keolahragaan serta uji coba kemampuan
prestasi olahragawan pada tingkat yang berjenjang untuk mendukung prestasi emas
yang diharapkan.
Akan
tetapi sementara ini dari hasil perolehan medali dalam dalam multy event Pekan
Olahraga Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018, perjuangan kontingen kabupaten
Kebumen baru sanggup mengantongi 1 emas, 14 Perak dan 20 perunggu yang artinya
berada diurutan 34 dari 35 Kabupaten atau Kota se-jawa Tengah. Hal tersebut ternyata
masih sejalan dengan data dari Biro Pusat statistik Tahun 2019 dalam news.detik.com
yang menyatakan bahwa Kabupaten Kebumen masih menjadi daerah termiskin di Jawa
Tengah. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa kemiskinan di Kabupaten Kebumen membawa
dampak yang sangat besar terhadap setiap sendi kehidupan, termasuk diantaranya
adalah pengaruh terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia hingga kualitas
pembinaan olahraga prestasi Kabupaten Kebumen. Bagaimana masyarakat memikirkan,
mengikutkan anak-anaknya dan peduli terhadap olahraga prestasi, kalau untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka kesulitan.
Sedikit
berbeda dengan olahraga panahan, karena pada kenyataannya olahraga panahan Kabupaten
Kebumen saat ini mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan dalam segi
kuantitas, mulai terbentuknya klub-klub olahraga panahan baru, peningkatan
jumlah atlet, menandakan bahwa
masyarakat Kabupaten Kebumen sebenarnya masih bisa bangkit dan peduli. Antusiasme
dan peran orang tua atlet dalam olahraga ini juga sangat besar, karena olahraga
ini membutuhkan peralatan dan keamanan yang tidak mudah dan tidak murah. Kewajiban
satu atlet satu peralatan mengharuskan orang tua harus merogoh kocek minimal 4
juta rupiah untuk sebuah perangkat peralatan panahan standar nasional. Belum
lagi untuk nomor lomba jenis recurve dan compound yang harganya sekitar dari 20
juta sampai 50 juta yang saat ini baru dimiliki dua atlet saja di Kabupaten
Kebumen. Ditambah keikutsertaan dalam event-event olahraga panahan yang kita
tahu tidak semurah cabang-cabang yang lain. Lahirnya para barebower-barebower baru
(istilah untuk pemanah nomor barebow) juga menambah antusias dan mengeliatnya
kegiatan olahraga masyarakat di Kabupaten Kebumen, akan tetapi semua itu belum
diimbangi dengan peningkatan dalam segi kualitas (prestasi) panahan minimal
tingkat provinsi.
Berkaca
pada event terakhir sebelum pandemi akhir tahun 2019, kontingen yunior putra
standar nasional bow baru masuk empat besar terbaik se-provinsi Jawa Tengah
dengan para atlet Jundi Pandia R, Bayu Suroyo, Fadel Fikri Mubarok dan Lukman
Abid Adiyatma. Ternyata setelah dievaluasi kurangnya jumlah jam latihan
perminggunya, jumlah jam terbang dan dukungan pemerintah dalam penyediaan
sarana olahraga khusus panahan adalah faktor yang perlu dibenahi dengan serius,
karena kebutuhan dasar sarana yang aman dan legal adalah hal mendesak untuk segera
dipenuhi. Sangat sulit bagi seorang atlet bisa bersaing pada nomor-nomor lomba
50, 70 dan 90 M resmi kalau ketersediaan sarana atau tempat latihan yang aman
tidak ada. Ketika kita berkaca pembinaan olahraga panahan di Kota Surakarta dan
Klaten, kita akan paham bahwa sarana dan intensitas latihan merupakan hal yang
mutlak untuk harga sebuah prestasi minimal tingkat provinsi. Disamping sumber
daya manusia dan kualitas pelatih yang mempuni dalam ilmu pelatihan, program
latihan, manajemen atlet dan sains olahraga.
Dimasa
Pandemi pandemi Covid 19, olahraga panahan merupakan salah satu olahraga yang
aman dilakukan, disamping tidak terdapat kontak fisik, tidak adanya pinjam
meminjam atau bergantian peralatan sehingga sangat memungkinkan untuk olahraga
ini tetap eksis dengan tetap dengan menjaga jarak dan memakai masker. Karena
sesungguhnya dalam olahraga panahan perang melawan diri sendiri untuk terus
fokus berlatih dengan konsistensi gerakan teknik, fisik serta sarana dan
prasarana yang mendukung.
Semoga
dukungan yang tidak terhingga dari orang tua atlet, pelatih dan pengurus akan
terus eksis. Terutama dukungan pemerintah pada penyediaan tempat latihan yang
aman dan memenuhi kebutuhan pembinaan setiap nomor jarak lomba. Karena sekali
lagi, tanpa campur tangan pemerintah untuk menyediakan sarana atau tempat
latihan adalah hal yang sangat sulit untuk diwujudkan. Semoga ini menjadi bahan
pertimbangan yang perlu segera direalisasikan demi terwujudnya prestasi olahraga
panahan Kabupaten Kebumen minimal ditingkat provinsi yang kami rindukan.
Email : palupi3@gmai.com