Menjadi guru Penjas adalah cita - citaku sejak kecil, pikiran itu mulai tumbuh kalau tidak salah saat aku duduk di kelas 3 SD, sekitar tahun 1989. Seorang guru penjas datang, beliau masih sangat muda gagah dan berprestasi karena katanya beliau adalah seorang atlit sepak bola Kabupaten Kebumen.
Guruku sangat disiplin, terkadang kami dihukum ketika kami melakukan kesalahan, tapi bagi kami itu adalah sebuah pelajaran dan contoh bagi saya untuk berani jujur dalam menjalani hidup dan permasalahan kehidupan.
Karena beliaulah saya pertama kali diperkenalkan dengan permainan rounders dan belajar pentingnya komunikasi dan kerjasama, hingga saat itu saya pernah beberapa kali mewakili provinsiku diajang nasional walaupun belum menjadi pemenang.
Dari beliau pula saya belajar nilai perjuangan, kerja keras dan semangat untuk meraih cita - cita, masih jelas diingatanku regu kami mendapat Juara pada lomba gerak jalan putri Tingkat Kecamatan.
Saat itu guruku adalah idolaku, Kami selalu bersemangat karena hanya seminggu sekalilah kami bisa berjumpa dengan mata pelajaran menyenangkan ini, bermain, berlari dan belajar. Sunggung menyenangkan
Karena saat itu belum ada internet, smart phone, tontonan favorit kami adalah Aneka Ria Anak- anak Nusantara. Tetapi saat itu aku sangat bangga karena saya selalu menjadi yang terbaik dalam nomor lari, lompat dan lempar dari teman - teman dikelasku, saat bermain dan harus mencari pasangan suit , aku selalu dipasangkan dengan anak laki- laki karena saat itu aku adalah anak perempuan dengan kemampuan berlari hampir sama dengan anak laki-laki.
Semoga Guruku selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan, saya juga akan terus belajar agar menjadi seorang guru penjas yang menjadi inspirasi bagi anak-anakku dirumah dan disekolah. Aamiin.