Minggu, 06 November 2016

KD.1.3 Pembelajaran Passing dan Catching Bola Basket




PERMAINAN BOLA BASKET

1. Pengertian dan Asal-Usul Bola basket

Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu putera maupun puteri
yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan ini bertujuan
mencari nilai/angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke
basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Ketika memainkan
bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan
terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan
permainan. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan gerakan
dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat
pembelajaran yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula.
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr.
James A. Naismith pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr.
Luther menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk menciptakan permainan baru
yang dapat dimainkan di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari
dan menarik.
Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya,
maka permainan baru itu dinamakan “basket ball”. Pada tahun 1924 permainan
bola basket didemontrasikan pada Olimpiade di Perancis. Pada tanggal 21 Juni
1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga di Jeneva diadakan
konferensi bola basket. Dalam konferensi ini terbentuklah Federasi Bola
basket Internasional yang diberi nama Federation Internationale de Basketball
Amateur (FIBA). Pada tahun 1936 untuk pertama kali permainan bola basket
dipertandingkan dalam Olimpiade di Jerman, yang diikuti oleh 21 negara.
Permainan bola basket masuk ke Indonesia setelah Perang Dunia ke-II dan
dibawa oleh para perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telah
masuk dalam acara pertandingan. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah
Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PERBASI). Pada tahun 1953 PERBASI
diterima menjadi anggota FIBA. Pada tahun 1955 perpanjangan PERBASI
diubah menjadi Persatuan Bola basket Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap
PERBASI.

2. Lapangan Permainan Bola basket




3. Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Permainan Bola basket

Permainan bola basket merupakan permainan yang gerakannya sangat
kompleks, yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, serta unsur kekuatan, kecepatan,
ketepatan, kelentukan, dan lain-lain. Untuk melakukan gerakan-gerakan bola
basket secara baik diperlukan kemampuan dasar fisik yang memadai. Kondisi
fisik yang baik akan memudahkan melakukan gerakan-gerakan yang lebih sulit
(kompleks).
Gerak spesifik permainan bola basket antara lain: (1) Gerak spesifik
melempar dan menangkap bola, (2) Gerak spesifik menggiring bola, (3) Gerak
spesifik menembak, (4) Gerak spesifik gerakan berporos, (5) Gerak spesifik Lay-
Up shoot, dan (6) Gerak spesifik merayah/rebound.




Passing adalah melempar
Catching adalah menangkap












Sumber : Muhajir, Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas VII / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
viii, 328 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Rabu, 02 November 2016

KD 8.Pembelajaran Renang Gaya dada

Pembelajaran Renang Gaya Dada 
( KD 8. Aktifitas Air)

Kompetensi  Inti
                                              
3.  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar  
            
3.8    Memahami gerakan spesifik salah satu gaya renang dengan koordinasi yang  baik. ***)
4.8    Mempraktikkan konsep gerak spesifik salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik.***)




BAB 1 Pendahuluan


A. Sekilas tentang olahraga Renang Gaya Dada

 

            Olahraga renang gaya dada adalah termasuk olahraga yang sangat menyehatkan karena pada saat melakukan renang gaya dada semua bagian tubuh berperan aktif sehingga renang gaya dada banyak direkomdasikan untuk terapi – terapi kesehatan, perangsang pertumbuhan terutama pada masa anak – anak maupun remaja, Olahraga juga cocok sebagai gerakan rekreasi. Renang gaya dada disebut juga “breast stroke”atau kondang dengan istilah gaya katak karena menirukan gerakan katak ketika berada di dalam air, keunggulan renang  gaya katak perenang dapat melihat kedepan sambil berenang walaupun merupakan gaya renang yang paling lambat diantara gaya yang ada. Olahraga renang berbeda dengan olahraga lain karena bergerak di air. Gerak manusia di darat pada umumnya pada posisi tegak atau vertikal dipengaruhi oleh data tarik bumi sepenuhnya, sedangkan perenang yang bergerak di air dalam posisi horizontal di bawah pengaruh daya tarik bumi dikurangi oleh dayatekan air ke atas.
            Tidak ada yang tahu pasti kapan berenang mulai dilakukan manusi, sejarah renang dimulai sejak berabad-abad yang lalu sebelum adanya pencatatan sejarah dimasa manusia belum mengenal tulisan. Salah satu bukti tertua yang menjelaskan adanya olahraga renang adalah ditemukannya lukisan tentang perenang pada dinding goa dari zaman batu yang terletak di Wadi Sora, Gilf Kebir, Mesir barat daya.
            Olahraga renang terus berkembang dari jaman mulai dipertandingkan pada abad 19 sampai dengan sekarang menjadi salah satu cabang olahraga yang selalu dipertandingkan dalam setiap event kejuarngaan baik POPDA, PORDA, PON, ASEAN GAME, SEAGAME maupun OLIMPIADE. Nomor cabang yang dipertandingkan juga sangat banyak mulai dari Gaya kupu-kupu putra putri : 100 m, 200 m, Gaya punggung: 100 m, 200 m, Gaya dada: 100 m, 200 m, Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m, Gaya ganti estafet: 4 x 100 m, Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m Gaya bebas : 50 m, 100 m, 200m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra) , putra putri.